Dunia ini hanya sementara, Sementara sedih, Sementara senang, Maka bersikaplah sewajarnya Bagaimanapun kondisikita saat ini Baik itu sedang sedih atau senang Pada akhirnya semua keadaan Ini akan berubah...

HANYA SEMENTARA

.
Dunia diibaratkan lautan, semakin kita meminum airnya, maka akan semakin hauslah tenggorokan. Begitulah, ketika dunia yang dikejar, kita tak akan pernah puas untuk terus memburunya
.
Kenikmatan dan keindahan yang ditawarkannya, terasa amat menyenangkan. Sehingga, kita lupa dan lalai akan kewajiban kepada Sang Khalik. Tak sedikit dari kita yang lebih memilih terus melakukan pekerjaan dikala adzan sudah berkumandang
.
Tak jarang, kita menunda shalat karena lelah yang menjadi alasan. Ya, kita merasa lelah saat dihadapkan dengan kewajiban beribadah kepada-Nya. Namun, kita jarang sekali merasa lelah, ketika kita sedang asik “berlari” mengejar dunia
.
Benarlah, seperti syair yang dilantunkan oleh grup nasyid Hijjaz :
.
Begitu indah dunia
Siapapun kan tergoda
Harta, pangkat, dan wanita
Melemahkan jiwa
Tanpa iman dalam hati
Kita kan di kuasai
Syetan nafsu dalam diri
Musuh yang tersembunyi
(Islam Pos)

.
Dunia ini hanya sementara. Sementara sedih. Sementara senang. Maka bersikaplah sewajarnya. Bagaimanapun kondisi kita saat ini. Baik itu sedang sedih ataupun senang. Pada akhirnya semua keadaan ini akan berubah
.
Gelimang dunia membawamu pada petaka jika kamu tak benar-benar mampu menguasai diri dari mengejarnya. Siapa yang paham, bahwa dunia hanyalah tempat membibit dan menyemai. Petikan buahnya hanya bisa dilakukan di akhirat kelak. Maka perhatikan kawan, semua hal-hal yang berhubungan dengan akhiratmu. Kejar akhirat tapi jangan lupakan bahagiaanmu di dunia ini
.
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi...” (QS Al Qashas: 77).
.
.

Komentar

Postingan Populer